kontroversi turunnya tarif angkutan
Seiring dengan penurunan harga bahan bakar minyak, pemerintah juga menetapkan untuk menurunkan tarif angkutan umum sebesar 5 persen. Penurunan tarif angkutan antarkota antarprovinsi diharapkan mulai berlaku pada 1 Januari 2009.
tanggapan masyarakat tentang penrunan ini juga beraneka ragam
Ketua Organda Rudy Thehamihardja mengatakan, diturunkannya tarif angkutan lebih bersifat politis. ”Mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Ambil contoh, tarif angkot Rp 3.000,ketika turun 5 persen, berarti jadi Rp 2.850. Apakah sopir angkot punya kembalian?” ujar dia. besar kemungkinan ni semua Bersifat politis. sumber kompas.com
penurunan harga BBM dalam hal ini solar belum sebanding dengan penurunan harga minyak dunia. ”Kalau pemerintah bisa menurunkan solar hingga Rp 1.000 per liter, maka tarif bus eksekutif bisa turun 10% dari tarif saat ini.”tutur Soeroso kepada Espos.sumber www.solopos.net
Pengurus YLKI, Tulus Abadi, menegaskan, ”Kami mendorong agar realisasi penurunan tarif angkutan dilakukan secepat mungkin. Kini belanja transportasi di Indonesia tak rasional, mencapai 30 persen. Idealnya, 10-15 persen dari pendapatan.”kini anda gimana tinggal menyikapi aj apaun itu klo dah naek yang pasti males turunnya
palagi klo diatas lebih enak ya SUSAH TURUNNYA!!!!!!!!!!!
MAJULAH INDONESIAKU JAYALAH INDONESIA JAYA
2 Komentar:
kasian pasti kesusahan untuk kasih uang kembalian.
iya tu kerepotan supir angkot
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda